Sapaan khas Korea menyambut kedatangan gue dan suami tanggal 22 April 2014 lalu di Incheon Airport, South Korea. Udara saat itu sekitaran 17 derajat celcius, lumayan dingin dan windy. Incheon Airport bersih, rapi dan teratur sekali, jadi gue dan suami sepakat untuk lihat-lihat sebentar isi Incheon. Untuk ukuran bandara International, Incheon terbilang sepi entah karena saat itu lagi low season atau memang saking tertibnya jadi ngga kelihatan ramai :p
Agak ndeso okay, di dalam Incheon ada bioskopnya, cocok banget ni sebenarnya untuk yang dapat flight jam tanggung, jadi ngga usah kemana-mana, nonton film dulu aja. Selesai keliling Incheon yang kebanyakan cosmetic outlet kita langsung ke Starbucks buat ngopi dan beliin titipan teman yang nitip tumbler Starbucks versi Korea, dan ternyata setiap pembelian setiap Starbucks dapat 1 free beverage, dan berhubung gue beli 4 tumbler, yippiiee.. dapat 4 voucher free beverages :D
Abis nge-ndeso liat Incheon yang rapi bersih dan keren itu, kita cari jalan menuju penginapan di daerah Hoeyoen, dari bandara bisa dengan Arex Train, untuk train ada 2 macam, 1 train dengan biaya lebih mahal yaitu 80.000 won dengan perbedaan train ini ngga pakai berhenti, jadi non-stop ke Seoul Station, berhubung gue sama suami liburan nyantai ambil yang train yang 40.000 won, perbedaannya emang berhenti dibeberapa station dulu, tapi sebenarnya perbedaannya hanya 15 menit, well.. untuk sebagian orang 15 menit itu berharga ya hihii.
untuk mencapai ke Hoeyoen atau beberapa daerah lainnya di Seoul, train harus transit dulu di Seoul Station lalu transit naik subway berdasarkan line-line daerah yang mau dituju, dan kita transit ke line hijau yaitu line 2, lalu berhenti di Hoeyoen Station. Dan alhamdulillah penginapan kita dekat banget sama station, butuh jalan sekitar 2 menitan saja walaupun jalannya agak nanjak.
oiya sebagai informasi, kita menginap di JJ Guest Hostel untuk 2 malam pertama, harganya lumayan murah untuk dapat di daerah tengah kota, walaupun agak sempet shock dengan lobby mereka yang berantakan, tapi Alhamdulillah kamarnya cukup nyaman dengan kamar mandi dalam. :D untuk 2 malam private room seharga 70000 won.
Selesai check in dan ganti baju, ngga mau menyia-nyiakan waktu langsung keliling daerah Namdaemun, pertama-tama kita mampir Namdaemun Market. Di Namdaemun Market lebih banyak stall souvenir seperti gantungan kunci, sendok khas Korea, dsb. Berhubung kita berdua belum minat beli oleh-oleh jadi tujuan utama kita ya cari makanan khas Korea, ngga sengaja kita masuk ke dalam lorong yang rame banget kanan kiri ajjuma menjajakan aneka sayuran, dan gue inget gue pernah baca di salah satu blog, bahwa ada tempat makanan khas Korea di Namdaemun Market, dan sepertinya tempat ini yang dimaksud. Gue dan suami diskusi antara mau coba atau ngga karena sebenarnya kita takut masakannya ngga halal, tapi kita berdua penasaran. Sejurus kemudian gue samperin ajjuma dan nanya itu pork atau beef dan alhamdulillah si ajjuma ngga ngerti, jadilah gue pakai bahasa tubuh dengan mengembangkan lubang hidung gue menyerupai piggie, dan alhamdulillah si ajjuma ngerti dan dengan isyarat tangan menyatakan bahwa tidak ada pork. Yesss... duduklah kita dempet-dempetan di stall si ajjuma itu.
Selesai check in dan ganti baju, ngga mau menyia-nyiakan waktu langsung keliling daerah Namdaemun, pertama-tama kita mampir Namdaemun Market. Di Namdaemun Market lebih banyak stall souvenir seperti gantungan kunci, sendok khas Korea, dsb. Berhubung kita berdua belum minat beli oleh-oleh jadi tujuan utama kita ya cari makanan khas Korea, ngga sengaja kita masuk ke dalam lorong yang rame banget kanan kiri ajjuma menjajakan aneka sayuran, dan gue inget gue pernah baca di salah satu blog, bahwa ada tempat makanan khas Korea di Namdaemun Market, dan sepertinya tempat ini yang dimaksud. Gue dan suami diskusi antara mau coba atau ngga karena sebenarnya kita takut masakannya ngga halal, tapi kita berdua penasaran. Sejurus kemudian gue samperin ajjuma dan nanya itu pork atau beef dan alhamdulillah si ajjuma ngga ngerti, jadilah gue pakai bahasa tubuh dengan mengembangkan lubang hidung gue menyerupai piggie, dan alhamdulillah si ajjuma ngerti dan dengan isyarat tangan menyatakan bahwa tidak ada pork. Yesss... duduklah kita dempet-dempetan di stall si ajjuma itu.
Bimbimbab... yummyy.... 5000 won, |
Selain nyobain Bimbimbab kita juga cicip-cicip street food mereka, enak-enak sekali. Ada bakpao kacang merah, churros, Gye-ran-bbang (Egg Bread), Cheese Potato Tornado, dan masih banyak lagi (nyam nyam nyam....) untuk harga street food berkisar antara 1000-3000 won.
Di beberapa tourist spot di Korea ada information centre dan eonni-eonni berbaju merah yang dengan baik hati standby di tepi-tepi jalan untuk kasih informasi ke semua turis, informasi sangat lengkap sekali, bahkan per area mereka menyediakan map per daerah itu tersendiri. Waktu di Namdaemun Market kita nanya ke eonni-eonni itu kira-kira attraksi apa yang dekat daerah Namdaemun, dan kita dibekali map yang pas kita liat banyak sekali tempat yang kita bisa kunjungi. Dari beberapa tempat yang kita datengin antara lain:
Seoul Museum of Art, tempat dimana gue jatuh cinta dengan Korean Art, Super Genius. Kebanyakan yang datang untuk lihat-lihat itu couple-couple yang lagi pacaran, seru banget. Kalau di Jakarta pacaranya paling banter nonton, ke mall, makan. Kalo di Korea, bisa ke Museum-museum, lihat pameran art. Pacaran seru dan murah meriah, karena free admission :p
Super Genius, kamu tahu itu apa? itu kumpulan manik manik. Ngga ngerti gimana bisa jadi bolong gitu. |
Dari Seoul Museum of Art, kita jalan kaki menyusuri attraksi selanjutnya yaitu:
Deoksu - Gung Palace. Ini istana pertama yang kita kunjungi, Istana yang pertama kali dibangun sebagai tempat tinggal kerajaan pada masa pemerintahan dinasti Joseon. Halaman istananya luas sekali, kanan kiri istana ditumbuhi pohon-pohon yang rindang, ngga jarang terlihat banyak lansia yang mengobrol satu sama lain. Salah satu pemandangan yang paling seneng gue lihat selama di Korea, yaitu orang-orang tua masih banyak yang saling hangout bareng antar sesama, tua bukan berarti harus dirumah aja seperti kebanyakan di Indonesia, disana mereka masih aktif sekali. Oiya untuk masuk istana ini dikenakan biaya 1000 won per orang dewasa.
Berhubung ini hari pertama, turun pesawat langsung ngiter Seoul, ditambah jalan kaki dari ujung ke ujung dan kami pun kelelahan, akhirnya gue and suami setuju untuk begaul aja ke daerah Anak Gaol Korea :p tak lain dan tak bukan daerah Hongik University yang terkenal tempat nongkrong ABG-ABG Korea yang keren-keren getho dechh.. ahahahhaa..
Hongik University malam itu lumayan padat oleh-oleh anak-anak muda Korea, mungkin bisa dibilang Kemangnya Korea lah ya, dandanan mereka pun keren-keren, yang cewe muka mulus pakai rok mini dan sweater padahal malam itu dingin banget bagi saya kira-kira 16 derajat celcius. Dari pertama datang banyak banget jejeran jajanan yang menggiurkan, tapi belum berasa lapar banget, jadinya kita mampir ke Love Museum yang posisinya satu gedung dengan Tricky Eye Museum. Kita emang ngga mau ke Tricky Eye Museum karena di Jakarta pun ada, jadi mau cobain yang aneh-aneh. Love Museum ini agak mesum ya, tapi berhubung gue kesana sama suami jadi ngga masalah lah ya, hahaha.. untuk masuk ke Love Museum ini dikenakan 8000 won per adult.
Hongik University malam itu lumayan padat oleh-oleh anak-anak muda Korea, mungkin bisa dibilang Kemangnya Korea lah ya, dandanan mereka pun keren-keren, yang cewe muka mulus pakai rok mini dan sweater padahal malam itu dingin banget bagi saya kira-kira 16 derajat celcius. Dari pertama datang banyak banget jejeran jajanan yang menggiurkan, tapi belum berasa lapar banget, jadinya kita mampir ke Love Museum yang posisinya satu gedung dengan Tricky Eye Museum. Kita emang ngga mau ke Tricky Eye Museum karena di Jakarta pun ada, jadi mau cobain yang aneh-aneh. Love Museum ini agak mesum ya, tapi berhubung gue kesana sama suami jadi ngga masalah lah ya, hahaha.. untuk masuk ke Love Museum ini dikenakan 8000 won per adult.
can you see what i see? :p |
Quite fun walaupun agak geli juga, hihii.. dan sekarang saatnya cari jajanan dan Dinner di Hongik. Jajanan pertama yang gue coba adalah Churros seharga 2000won yang menurut gue enak banget, pas banget makan disaat cuaca dingin, nomnomnom. Berasa kurang kita cari-cari resto halal buat dinner, agak lumayan lama keliling dan akhirnya kita ke Tuk Tuk Chicken. Di Seoul sebagaian warganya suka banget makan Chicken wings and beer, sebenarnya kita pengen sesuatu yang lain tapi cek punya ricek ngga ada yang oke. Tuk Tuk Chicken ini mirip-mirip Bon Chon or Kyo Chon gitu. Untuk 1 whole Chicken 18000won bisa dimakan berdua plus dibungkus buat breakfast besoknya haha. The taste was nice but not too special :)
Love,
Tsy