Ngga berasa cepet banget udah masuk hari ketiga. Hari ketiga kita check out dari JJ Guest House dan siap-siap untuk ke Sokcho. Sebelum ke Sokcho kita jemput temen kita dulu si Bertus di Seoul Station. Ya, Bertus nyusul. Sebenernya sih bukan nyusul lebih tepatnya dia jadi berangkat sendirian dari Jakarta karena kita majuin tanggal berangkatnya yang awalnya seharusnya berangkat bareng Bertus.
Untuk mencapai Sokcho kita naik bus dari Dong Seoul Terminal. Tarif bus ke Sokcho per orang 17.300 won. Busnya nyaman sekali, jarak kaki lega dan mereka jalan on time based on schedule, mau cuma 1 orang penumpangnya mereka tetap jalan. Ngga kaya bus di Jakarta yang ampe penuh kalau perlu ampe busnya miring baru mau jalan jalan hahaha... Perjalanan ke Sokcho kurang lebih 2 jam.
Pemandangan gunung yang super indah sudah terlihat artinya sudah sampai di Sokcho. Langsung bergegas check in dulu di The House Hostel. Tarif per malam Rp 500.000 ribu per night, kamar untuk 4 orang kamar mandi dalam. Dan kita dapat kamar yang besar, bersih, nyaman. Very recommended. Such a nice hostel. I love their interior, and also they have a dog named Gulumi.
This cute lobby welcoming us upon arrival. |
How cute. |
Their dining room. |
Travelers from around the world. |
Hi... Gulumi... |
Selesai check in dan taruh barang we decided to stroll down around the city. We walked to the famous korean drama shooting scene. Abbai Village. Dan ternyata ngga ada apa-apa disana. Dan kita harus nyebrang pakai semacam getek bayar 200 won. Agak kaget kok murah banget nyebrang. Ternyata oh ternyata geteknya itu ditarik pakai tali tambang dan yang harus narik ya kita sendiri. Jebakan Betmen. Hahaha. Agak ngga penting sih ke sini tapi berhubung kotanya kecil ya gapapalah ya supaya tau.
This is our friend, Bertus. |
Perut udah manggil-manggil kelaparan. Agak susah cari makan disini, sebenarnya banyak Seafood resto, tapi berhubung si Bertus ngga bisa makan ikan jadilah kita cari-cari yang lain dan we ended up makan Mi goreng pedes Samyang yang enak itu di 711 :p pas dimakan dingin-dingin. Oiya waktu kita kesana suhu di Sokcho 15°-17°. Jadi mengharuskan saya tetap pakai coat (maklum ndeso ngga kuat dingin hihi).
Main attraction di Sokcho ini sebenarnya Mount Seorak, tetapi berhubung kita sampai di Sokcho nya agak sore, jadi kita akan ke Mount Seoraknya besok pagi. Untuk di kotanya ini juga tidak terlalu ramai ya, kita hanya menghabiskan waktu di sekitar Rodeo Street (their main road i guess). Di Rodeo Street mirip sekali seperti Legiannya Bali, kebanyakan outlet brand-brand sepatu, perlengkapan gunung, cafe-cafe, dan pastinya cosmetics. Hampir 2 jam kita jalan-jalan, foto-foto, tapi kita ngga nemu resto yang mengundang selera, kita putuskan untuk ke E-mart aja berharap ada food court yang menggugah selera makan. Sampai di E-mart gue pesen Kids Meal, hihi. Pesan Udon dan Chicken Karage. Harganya oke sekitar 5000 won.
My dinner :p |
Love,
Tsy